Apa Nama Meja Khas Jepang? Cari Tahu Di Sini!
Okay, guys, pernah gak sih kalian lagi nyantai terus kepikiran, "Eh, itu meja pendek ala Jepang namanya apa ya?" Nah, daripada penasaran terus, yuk kita bahas tuntas tentang meja khas Jepang ini. Meja ini bukan cuma sekadar furniture lho, tapi juga punya sejarah dan makna budaya yang mendalam. Jadi, simak baik-baik ya!
Mengenal Lebih Dekat Meja Tradisional Jepang
Meja tradisional Jepang yang sering kita lihat di film atau anime itu punya beberapa jenis, tapi yang paling umum dan sering disebut adalah Chabudai (ちゃぶ台). Nah, Chabudai ini adalah meja pendek yang biasanya digunakan untuk makan, minum teh, atau sekadar ngobrol santai di atas tatami. Bentuknya bisa bermacam-macam, ada yang bulat, persegi, atau bahkan oval. Tinggi mejanya juga bervariasi, tapi umumnya sekitar 15-30 cm. Jadi, memang pas banget buat duduk lesehan di lantai.
Sejarah Singkat Chabudai
Sejarah Chabudai ini cukup panjang, guys. Meja ini sudah ada sejak zaman Edo (1603-1868), dan awalnya digunakan oleh kalangan pedagang dan masyarakat kelas bawah. Pada masa itu, rumah-rumah di Jepang umumnya kecil dan sederhana, jadi Chabudai jadi solusi praktis untuk makan dan berkumpul tanpa memakan banyak tempat. Selain itu, Chabudai juga mudah dipindahkan dan disimpan, karena ringan dan bisa dilipat.
Seiring berjalannya waktu, Chabudai semakin populer dan digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Bahkan, setelah Perang Dunia II, Chabudai menjadi simbol kehidupan keluarga Jepang yang hangat dan harmonis. Banyak keluarga yang menggunakan Chabudai untuk makan malam bersama, sambil menonton TV atau mengobrol tentang kegiatan sehari-hari.
Ciri Khas dan Fungsi Chabudai
Chabudai punya beberapa ciri khas yang membuatnya berbeda dari meja lainnya. Pertama, tentu saja tingginya yang pendek, yang membuat kita harus duduk lesehan di lantai. Duduk lesehan ini sebenarnya punya banyak manfaat lho, guys. Selain lebih rileks, duduk lesehan juga bisa membantu memperbaiki postur tubuh dan melancarkan peredaran darah. Gak heran kan, kalau orang Jepang pada awet muda?
Kedua, Chabudai biasanya terbuat dari kayu solid, seperti kayu cedar, paulownia, atau hinoki. Kayu-kayu ini punya serat yang indah dan tahan lama, sehingga Chabudai bisa awet hingga bertahun-tahun. Selain itu, kayu juga memberikan kesan alami dan hangat, yang cocok dengan suasana rumah tradisional Jepang.
Ketiga, Chabudai seringkali dilengkapi dengan fitur lipat, sehingga mudah disimpan saat tidak digunakan. Fitur ini sangat berguna untuk rumah-rumah yang kecil, karena bisa menghemat ruang. Chabudai lipat juga praktis dibawa saat piknik atau acara outdoor lainnya.
Fungsi Chabudai juga sangat beragam, guys. Selain untuk makan dan minum teh, Chabudai juga bisa digunakan untuk belajar, bekerja, atau bermain. Banyak anak-anak Jepang yang mengerjakan PR di atas Chabudai, sambil duduk lesehan di lantai. Selain itu, Chabudai juga sering digunakan untuk bermain kartu, origami, atau permainan tradisional lainnya.
Jenis-Jenis Meja Jepang Lainnya
Selain Chabudai, ada juga beberapa jenis meja Jepang lainnya yang punya fungsi dan desain yang berbeda. Yuk, kita kenalan dengan beberapa di antaranya:
Kotatsu
Kotatsu adalah meja yang dilengkapi dengan penghangat di bagian bawahnya, dan ditutupi dengan futon atau selimut tebal. Kotatsu ini biasanya digunakan saat musim dingin, untuk menghangatkan tubuh dan kaki. Cara kerjanya mirip seperti perapian, tapi lebih praktis dan hemat energi. Kita tinggal duduk di sekitar Kotatsu, memasukkan kaki ke dalam selimut, dan merasakan kehangatan yang nyaman. Kotatsu ini populer banget di Jepang, dan sering jadi tempat berkumpul keluarga saat musim dingin.
Zaisu
Zaisu sebenarnya bukan meja, tapi kursi tanpa kaki yang digunakan bersama dengan Chabudai atau meja pendek lainnya. Zaisu ini memberikan dukungan pada punggung dan pinggul, sehingga kita bisa duduk lesehan dengan lebih nyaman. Bentuk Zaisu juga bermacam-macam, ada yang sandarannya pendek, tinggi, atau bahkan bisa dilipat. Zaisu ini cocok banget buat kalian yang suka duduk lesehan tapi gak mau pegal.
Tansu
Tansu adalah lemari tradisional Jepang yang terbuat dari kayu. Tansu ini biasanya digunakan untuk menyimpan pakaian, peralatan makan, atau barang-barang berharga lainnya. Bentuk Tansu juga bervariasi, ada yang tinggi, pendek, lebar, atau sempit. Tansu seringkali dihiasi dengan ukiran atau ornamen yang indah, sehingga bisa menjadi dekorasi ruangan yang menarik.
Tips Memilih dan Merawat Meja Jepang
Buat kalian yang tertarik untuk punya meja Jepang di rumah, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Pilih Ukuran yang Sesuai
Sebelum membeli meja Jepang, pastikan ukurannya sesuai dengan luas ruangan dan kebutuhan kalian. Kalau ruangannya kecil, pilih Chabudai lipat yang bisa disimpan saat tidak digunakan. Kalau kalian sering menerima tamu, pilih Chabudai yang ukurannya lebih besar agar semua orang bisa duduk dengan nyaman.
Perhatikan Bahan dan Kualitas
Pilih meja Jepang yang terbuat dari bahan berkualitas, seperti kayu solid atau bambu. Bahan-bahan ini lebih tahan lama dan awet, sehingga meja bisa digunakan hingga bertahun-tahun. Selain itu, perhatikan juga kualitas finishingnya. Pastikan permukaannya halus dan tidak ada cacat.
Sesuaikan dengan Gaya Dekorasi
Pilih meja Jepang yang sesuai dengan gaya dekorasi rumah kalian. Kalau rumah kalian bergaya minimalis, pilih Chabudai dengan desain sederhana dan warna netral. Kalau rumah kalian bergaya tradisional, pilih Chabudai dengan ukiran atau ornamen yang khas.
Rawat dengan Baik
Agar meja Jepang kalian awet, rawatlah dengan baik. Bersihkan meja secara teratur dengan lap kering atau kain lembut. Hindari menggunakan cairan pembersih yang keras, karena bisa merusak finishingnya. Jika ada noda yang membandel, gunakan sabun lembut dan air hangat.
Kesimpulan
Jadi, guys, sekarang kalian sudah tahu kan apa nama meja khas Jepang itu? Yup, Chabudai! Meja ini bukan cuma sekadar furniture, tapi juga punya sejarah dan makna budaya yang mendalam. Selain Chabudai, ada juga beberapa jenis meja Jepang lainnya, seperti Kotatsu, Zaisu, dan Tansu, yang punya fungsi dan desain yang berbeda. Kalau kalian tertarik untuk punya meja Jepang di rumah, jangan lupa perhatikan ukuran, bahan, kualitas, dan gaya dekorasi rumah kalian. Dengan perawatan yang baik, meja Jepang kalian bisa awet hingga bertahun-tahun.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!